Metode evaluasi dapat menggunakan metode matching atau metode skoring. Penggunaan metode evaluasi matching apabila kita menggunakan variabel penelitian 2 buah atau lebih dan mengharapkan adanya hasil dari pengkomparasian terhadap variabel penelitian. Metode evaluasi skoring dapat digunakan dalam penelitian yang membutuhkan hasil penelitian dengan klasifikasi atau pembagian pada kelas-kelas tertentu. Penggunaan metode skoring seperti halnya membuat data kualitatif menjadi data kuantitatif. Sehingga dalam metode skoring lebig terukur, serta bersifat kuantitatif.
Contoh kasus untuk metode matching adalah dalam aplikasi di bidang pattern recognition, dan yang lebih luas lagi di bidang content based image retrieval untuk menampilkan citra yang mirip dengan citra query, yang kemudian digunakan untuk pencarian data berbasis image. Untuk metode skoring dapat pada untuk menentukan bangunan kuno yang potensial dilestarika berdasarkan delapan kriteria makna kultural (estetika, kejamakan, kelangkaan, keluarbiasaan, peranan sejarah, keaslian bangunan, keterawatan, dan memperkuat citra kawasan) di kawasan Kampung Batik Laweyan, karena pada kasus penelitian ini menggunakan pengkelasan pada tiap kriteria.
This entry was posted on 10:43 PM and is filed under
Ilmu geografi
,
statistik
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 comments: