Setiap harinya manusia melakukan kegiatan yang tidak lepas dari sampah, sisa hasil produksi yang sudah tidak diperlukan lagi atau sudah tidak dapat ditarik manfaatnya. Sampah sendiri merupakan suatu benda yang memiliki dampak bagi lingkungan, sehingga lingkungan menjadi tidak seimbang.
Sampah juga akan berdampak buruk jika dibiarkan begitu saja. Sampah akan berdampak buruk bagi nilai estetika serta akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, apabila di bakar akan menimbulkan masalah baru, yaitu polusi udara. Lain halnya jika membuang sampah di sungai. Dampak yang akan timbul yaitu terjadinya pendangkalan permukaan air secara berkala maupun signifikan serta akan tejadi pencemaran air sungai karena proses pembusukan sampah yang ada di sungai.
Pada kenyataannya, sampah sudah menjalar dengan cepat mencemari tanah, badan air, dan udara di daerah perkotaan.
Sampah sendiri dibagi menjadi dua macam berdasarkan asalnya, sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah sendiri dapat datang dari beberapa sumber. Antara lain :
1. Sampah rumah tangga, sampah golongan ini dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan peralatan rumah tangga yang sudh tidak terpakai lagi, bahan pembungkus yang telah tak terpakai, kertas, plastik, dan lain sebagainya sebagai hasil dari proses produksi domestik.
2. Sampah perdangan, tempat transaksi jual beli juga menjadi potensi besar dalam menghasilkan sampah. Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Dari tempat perdagangan ini banayak sampah yang dihasilkan, dari alat pembungkus, bahan dagangan yang sudah rusak atau sudah tak terpakai lagi, kertas, plastik, karton, serta buah dan sayur.
3. Sampah industri. Sampah dari hasil industri dapat bermacam-macam jenisnya, tergantung kepada macam dan jumlah bahan yang digunakan indutri tersebut. Kegiatan industri yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar sering kali dibuang di sekitar lokasi industri. Namun, ada pula kecenderungan mereka membuang sampah di laut, sungai, atau langsung ke kolam pembuangan yang tidak dilengkapi sistem penyaringan yang ramah lingkungan. Jika tempat industri berada di sekitar lingkungan yang padat penduduk maka limbah industri yang dibuang di lingkungan tersebut dapat menimbulkan keresahan warga sekitar karena polusi yang akan ditimbulkan, dan juga dampak bagi lingkungan tersebut.
Dari sini kita dapat melihat dampak sampah pada lingkungan :
1. Dampak terhadap kesehatan, sampah memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Dari sampah sendiri dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit apabila tidak di kelola dengan baik. Karena dengan adanya tumpukan sampah maka akan berpotensi mengundang hewan serta organisme pembawa wabah penyakit untuk berkembang biak dan berkumpul.
Efek yang dapat ditimbulkan antara lain adalah :
- timbulnya wabah penyakit seperti kolera, malaria, diare, demam berdarah, serta penyakit lainnya. Dengan adanya organisme pembawa penyakit serta virus yang bercampur dengan air kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.
- timbulnya penyakit kulit. Hal ini disebabkan virus atau bibit jamur yang terbawa di dalam air lalu air yang telah terkontaminasi jamur di gunakan oleh penduduk.
- sampah beracun. Sampah ini timbul di daerah industri logam dan industri kimia yang dibuang di laut serta di sungai sekitar lokasi industri. Sampah kimia yang paling besar kasusnya adalah air raksa (Ha) yang dihasilkan dari industri baterai dan akumulator.
2. Dampak terhadap lingkungan. Cairan sampah yang rembes ke dalam saluran badan air dan sistem drainase akan mencemari air bersih yang ada. Berbagai organisme bawah tanah serta sungai akan mati karena dipengaruhi oleh kadar polusi yang tinggi di lingkungan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem pada perairan secara biologis.
3. Dampak terhadap sosial ekonomi. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan nilai estetika serta dapat membentuk lingkungan yang kurang sehat dan tidak kondusif. Secara tidak langsung bau tidak sedap dan pemandangan buruk dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.
4. Dampak terhadap bidang pariwisata. Dengan pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menurunkan angka kunjungan wisatawan yang ada. Daya tarik tempat wisata akan menurun dengan sampah yang bertebaran dimana mana. Hal ini berdampak buruk bagi devisa suatu daerah di lokasi kunjungan wisata. Pengelolaan sampah yang terpadu akan menjadi alternatif yang baik untuk dapat meningkatkan kondisi lingkungan yang sehat dan bebas dari sampah.
Pengelolaan sampah tak melulu masalah dari pemerintah pusat atau daerah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan pada diri sendiri dan lingkungan keluarga. Penggunaan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) akan dapat membantu pengelolaan sampah domestik untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Atau dalam kehidupan sehari hari kita dapat melakukan beberapa hal kecil, seperti belanja dengan hemat sehingga produksi sampah akan berkurang, penggunaan keranjang belanja kembali sehingga dapat menekan produksi sampah tas plastik harian, mengganti alat pembungkus dengan daun sehingga dapat hancur jika dibuang, jangan membuang sampah plastik di got, sungai, atau laut karena dapat membahayakan ekosistem air yang ada, serta mengolah sampah organik menjadi kompos, dan yang terakhir menggunakan sampah anorganik seperti kaleng untuk dijadikan pot. Bagi yang memiliki ide, kita dapat membuat barang daur ulang dari barang-barang bekas.
Ayo budayakan hidup bersih dan sehat. :-)
2 comments:
buang sampah sdh di bagi di tong, tapi ujung2nya sama aja di mobil angkut :)
@aziz : bener banget soal ujung dari perjalanan sampah, next topic i will make review of win win solution to manage waste by komunal and also individual. ;)
thanks for coming :)